Minggu, 21 Juli 2013

Dahsyatnya Sepertiga Malam Terakhir



Allah SWT turun ke langit dunia ketika sepertiga malam yang pertama telah berlalu. Dia berkata, ‘Akulah raja, Akulah raja, siapa yang berdoa kepada-Ku Aku kabulkan, siapa yang meminta kepada-Ku Aku beri, siapa yang meminta ampun Aku ampuni.’ Dia terus berkata demikian sampai sinar fajar merekah.” (HR. Muslim)



Rahasia malam bagi orang-orang beriman tak sekedar terletak pada sumber energi kehidupan lahiriyahnya. Dengan tidur nyenyak atau istirahat panjangnya. Rahasia malam adalah rahasia tentang bagaimana sebuah kehidupan mengambil sumber kekuatannya yang maha dahsyat.



Sebab, pada setiap sepertiga malam terakhir, Allah SWT turun ke langit bumi lalu memberi kesempatan kepada hamba-hamba-Nya, untuk memohon dan mengadu dalam kesendirian yang murni, berdua dengan-Nya.



Rasulullah saw bersabda, “Allah tabaaraka wata’aala turun setiap malam ke langit bumi, ketika malam tersisa sepertiga terakhir. Ia berkata, ‘Adakah yang memohon kepada-Ku agar Aku kabulkan, adakah yang meminta kepada-Ku agar Aku berikan, adakah yang memohon ampun agar Aku ampuni.’” (HR. Bukhari-Muslim)



Anjuran Allah dan Rasul-Nya



Di banyak ayat dalam Al Qur’an, Allah SWT sering menganjurkan kaum Muslimin untuk ber-Qiyamul Lail. Allah Ta’ala berfirman, “Sesungguhnya orang-orang yang bertakwa berada di taman-taman (surga) dan di mata air-mata air. Sambil mengambil apa yang diberikan kepada mereka oleh Tuhan mereka, sesungguhnya mereka sebelumnya di dunia adalah orang-orang yang berbuat baik. Mereka sedikit sekali tidur di waktu malam." (QS. Adz-Dzariyaat:15-17)



Pada awal kemunculan dakwah, Allah SWT menyuruh Rasulullah saw dan para sahabat agar mendirikan Qiyamul Lail, sebagaimana firman-Nya,“Hai orang yang berselimut (Muhammad). Bangunlah (untuk shalat) di malam hari, kecuali sedikit (darinya). (Yaitu) seperduanya atau kurangilah dari seperdua itu sedikit. Atau lebih dari seperdua itu dan bacalah Al Qur’an dengan tartil (perlahan-lahan).” (Al Muzzammil:1-4)



Karena ayat di atas, periode ‘tidur nyenyak’ tidak berlaku lagi dan berganti periode jiddiyah (bersungguh-sungguh), mengadakan taghyir (perubahan), dan jihad.



Terkait dengan keutamaan Qiyamul Lail, Rasulullah saw bersabda, “Hendaklah kalian mengerjakan qiyamul lail, karena qiyamul lail itu kebiasaan orang-orang shalih sebelum kalian, sebab qiyamul lail mendekatkan diri kepada Allah, mencegah dari dosa, menghapus kesalahan-kesalahan, dan mengusir penyakit dari tubuh.” (HR. At Tirmidzi dan Al Hakim)



Bahkan ketika ditanya, amalan apa yang paling utama, Rasulullah saw bersabda, “Shalat paling utama setelah shalat wajib ialah qiyamul lail.” (HR. Muslim)



Setan Penghalang Qiyamul Lail



Jika kita senantiasa merasa sulit dalam mendirikan qiyamul lail, waspadalah! Sebab tidak lain dan tidak bukan, setan’lah yang berperan menjadikan kita sulit untuk bangun di sepertiga malam terakhir untuk mendirikan shalat.



Ketika manusia tidur, setan berkeinginan kuat agar mereka tidak bisa bangun untuk bermunajat kepada Allah Ta’ala. Sebab setan tahu, qiyamul lail adalah saatnya manusia berlaku ikhlas dan doa dikabulkan. Itulah yang menggelisahkan dan merisaukan setan. Karena itu, ia berjuang mati-matian agar manusia tidak bangun di malam hari untuk qiyamul lail.



Rasulullah saw bersabda,“Setan mengikat tengkuk leher setiap orang dari kalian jika ia tidur dengan tiga ikatan. Setan menepuk setiap ikatan dengan berkata, ‘Engkau masih punya malam panjang, karena itu, tidurlah.’” (HR. Bukhari, Muslim, An Nasai, Ibnu Majah, dan Imam Ahmad)



Disebutkan dalam sebuah hadits bahwa seseorang dilaporkan kepada Rasulullah saw sebab tidur sampai pagi hari, hingga tidak shalat, lalu Rasulullah bersabda “Setan kencing di telinga orang tersebut.” (HR. Bukhari, Muslim, dan An Nasai)



Hal ini menunjukkan dengan jelas kepedulian para sahabat terhadap qiyamul lail dan dalam anggapan mereka jika tidak qiyamul lail adalah sesuatu yang makruh dan aneh. Karena itu, mereka melaporkan sahabat mereka tersebut kepada Rasulullah saw agar beliau mengingatkan dan menganjurkannya untuk qiyamul lail.



Agar Mata Terjaga Pada Waktu Istimewa



Kemudahan untuk bangun malam dan melakukan shalat di sepertiga malam terakhir tentu tidak datang dengan sendirinya. Ada aspek-aspek yang menjadi prasyarat agar kita dapat mudah melakukan qiyamul lail, diantaranya:


  1. Membaca ayat dan hadits tentang qiyamul lail dan mengetahui pahala di sisi Allah SWT bagi orang yang qiyamul lail.
  2. Memikirkan akhirat, kedahsyatannya, neraka jahannam dan tingkatan-tingkatannya. Siapa melakukan hal ini, maka rasa ingin tidur hilang dari dirinya disebabkan ketakutannya yang besar.
  3. Barang siapa yang mencintai Allah ta’ala pasti senang bermunajat pada Tuhannya. Karena itu ia senang bangun di tengah malam untuk berduaan dengan Tuhannya dalam munajat-munajat panjangnya.
  4. Menjauhi dosa-dosa di siang hari, sebab kebaikan membawa kepada kebaikan dan keburukan mengajak kepada keburukan. Ats Tsauri berkata, “Aku pernah tidak bisa qiyamul lail selama lima bulan, gara-gara satu dosa yang telah aku kerjakan." Seseorang berkata kepada Al Hasan, “Hai Abu Sa’id, aku berada di malam hari dalam keadaan segar bugar, ingin qiyamul lail, dan sudah menyiapkan air wudhu, tetapi aku tetap tidak bisa qiyamul lail.” Al Hasan berkata, “Engkau terbelenggu oleh dosa-dosamu.”
  5. Tidak banyak makan dan minum yang menyebabkan kantuk hingga gagal qiyamul lail. Seorang syaikh berkata, “Wahai murid-muridku, kalian jangan banyak makan, nanti kalian akan banyak minum, lalu akan banyak tidur dan amat menyesal saat meninggal dunia.”
  6. Tidak melekatkan hati dengan urusan dunia dan perhiasannya. Sebab, orang yang hatinya ‘sibuk’, kendati ia melakukan qiyamul lail, maka ia tidak memikirkan shalat dan bacaannya. Ia lebih memikirkan apa yang menjadi perhatian hatinya.



Ambil Sumber Kekuatan Kita Disini



Siang hari memang memberi kita begitu banyak penghidupan. Namun sebenarnya, malam lah yang memberi kita kehidupan. Dalam damainya yang dalam. Atau sunyinya yang tulus. Saat tak ada desah angin dan lambaian dedaunan. Di sinilah rahasia itu. Pada sepertiga terakhir dari sepotong malam. Itulah kehidupan. Adakah kehidupan yang lebih utama dari memohon kepada Allah lalu diberi, meminta lalu dikabulkan-Nya, serta mengharap ampun lalu diampuni-Nya?



Pada penghujung malam itulah saat terbaik memburu sumber kehidupan. Dengan shalat, doa, munajat, dan juga istighfar. Pemaknaan malam dari sisi ini memberi kita ruang pengaduan yang sangat luas tanpa batas, tapi dengan kepastian yang sangat terjanjikan.



Luas, sebab Allah membuka pengabulan itu tanpa membatasi jenis
permintaannya. Terjanjikan, sebab dengan turun ke langit bumi, Allah memberi keistimewaan lain. Bahwa itulah saat paling dekat bagi Allah dengan hamba-Nya.



Rasulullah saw bersabda :



“Saat yang paling dekat bagi Allah dengan hamba-Nya adalah pada penghujung akhir malam. Maka, jika engkau bisa menjadi orang yang berdzikir mengingat Allah pada saat itu, maka lakukanlah.” (HR. Tirmidzi)



Sepertiga malam terakhir itu benar-benar potongan waktu yang sungguh-sungguh lain. Di sana sebuah seremoni teramat sakral mendapatkan waktunya. Tidak lama. Tetapi begitu kuat meninggalkan bekas. Di sana ada rahasia, ada kekuatan, dan sumber kehidupan. Tetapi hanya mereka yang merasakannya yang benar-benar mengerti.



Allah SWT berfirman,“Sesungguhnya, bangun di waktu malam adalah lebih tepat (untuk khusyu’) dan bacaan di waktu itu lebih berkesan.” (QS. Al Muzzammil:6)



Rahasia ini tak akan bisa dirasakan kecuali dicoba dan dicoba. Mata air kehidupan di ujung malam adalah dunia nyata di tengah samudera mimpi orang-orang yang terlelap hingga pagi, atau bergelimang dosa hingga matahari jauh meninggi.

 

Maka, bila malam datang menjelang. Berdoalah, agar Allah membangunkan kita, pada sepertiga malam terakhir, saat Ia turun ke langit bumi. Untuk kita menjumpai-Nya, memohon dan mengadu kepada-Nya. Karena dengan itulah, kita akan mendapatkan suplai energi dan kekuatan dari Yang Maha Kuat untuk menjalani kehidupan. Wallahu’alam.

Bersihkan Negeri Ini Dari MIRAS



Allah SWT berfirman : 
Hai orang-orang yang beriman, Sesungguhnya (meminum) khamar, berjudi, (berkorban untuk) berhala, mengundi nasib dengan panah, adalah termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan. (QS. Al Maidah 90).

Dalam Tafsir Jalalain diterangkan bahwa “al khamr” adalah “al muskir”, yang memabukkan, yakni yang menutupi akal.   Dalam Tafsir Ibnu Katsir dikutip dari kita Sahih Bukhari Muslim dari Khalifah Umar bin Al Khaththab beliau berkhutbah: Wahai manusia sungguh telah diharamkan khamr dan khamr itu ada lima, dari anggur, korma, madu, gandum, dan sorghum. Dan khamr itu apa saja yang menutupi akal. Ibnu Katsir juga mengutip hadits dari Imam Ahmad bahwa ada orang yang menghadiahkan khamr kepada beliau saw.  Beliau menolaknya seraya berkata: Apakah engkau belum tahu kalau khamr sudah diharamkan?  Lalu orang itu menyuruh anaknya menjualnya.  Lalu Rasulullah saw. berkata: “Sesungguhnya Allah yang mengharamkan khamr juga mengharamkan menjualnya”.

Khamr yang ada hari ini beredar di pasaran adalah minuman keras (miras) yang merupakan minuman beralkohol : 
  • berkadar rendah, misalnya bir dan soda alkohol (1% - 10% alkohol), 
  • sedang seperti martini dan anggur (10% - 20% alkohol),
  • miras berkadar tinggi seperti whisky dan brandy (20% - 50% alkohol).  
 Kenapa khamr atau miras bisa membuat peminumnya mabuk dan menutupi akalnya?
Sebab Alkohol yang dikandungnya adalah zat psikoatif yang bersifat adiktif. Zat psikoatif adalah golongan zat yang bekerja secara selektif, terutama pada otak, yang dapat menimbulkan perubahan pada perilaku, emosi, kognitif, persepsi, dan kesadaran seseorang. Sedangkan adiksi atau adiktif adalah suatu keadaan kecanduan atau ketergantungan terhadap jenis zat tertentu. Seseorang yang menggunakan alkohol mempunyai rentang respon yang tidak stabil dari kondisi yang ringan sampai berat.
Alkohol juga merupakan zat penekan susuan syaraf pusat meskipun dalam jumlah kecil mungkin mempunyai efek stimulasi ringan. Bahan psikoaktif yang terdapat dalam alkohol adalah etil alkohol yang diperoleh dari proses fermentasi madu, gula sari buah atau umbi umbian.

Bahaya Miras

Bahaya miras beralkohol kepada tubuh (internal effect)

Jangka Pendek
     Mulut akan terasa kering;
     Pupil mata membesar;
     Jantung berdegup lebih kencang;
     Timbul rasa mual;
     Pada awalnya timbul kesulitan bernafas (untuk itu diperlukan sedikit udara segar);
     Selebihnya akan timbul perasaan seolah-olah kita menjadi hebat dalam segala hal;
     Segala perasaan malu menjadi hilang;
     Kepala terasa kosong, rileks dan "asyik/fly";
     Dalam waktu 4 sampai 6 jam setelah itu kita akan merasa sangat lelah dan tertekan;

Jangka Panjang

Pemabuk atau pengguna alkohol dalam jangka panjang dapat terancam masalah kesehatan yang serius seperti radang usus, penyakit liver, dan kerusakan otak.
Efek alkohol berdasarkan kuantitas pemakaian, bila diminum dalam dosis kecil, akan menimbulkan perasaan relax, cepat timbul rasa senang, rasa sedih dan kemarahan.  Dalam jumlah banyak, akan muncul efek merasa lebih bebas lagi mengekspresikan diri, tanpa ada perasaan terhambat, menjadi lebih emosional (sedih, senang, marah secara berlebihan ).   Gangguan fungsi fisik motorik seperti cara berbicara menjadi cadel; Pandangan menjadi kabur; Sempoyongan; Inkoordinasi motorik; Tidak sadarkan diri; Kemampuan mental mengalami hambatan; Gangguan untuk memusatkan perhatian; Daya ingat terganggu.

Catatan Korban Miras

Data World Health Organization (WHO) dan Kepolisian mengenai angka korban miras dari tahun ke tahun adalah sebagai berikut :
  1. Tahun 1998 di Indonesia tercatat lebih dari 350.000 orang meninggal karena penyakit khronis akibat konsumsi alkohol.
  2. Tahun 1999 - 2000, 58% angka kriminalitas terjadi ditengarai akibat pengaruh minuman keras.
  3. Pada tahun 2000 di Indonesia terdapat lebih dari 13.000 pasien penderita penyakit terkait alkohol.
  4. Tahun 2001 tercatat 39 kasus kematian remaja karena Hepatitis B yang terkait erat dengan konsumsi alkohol (alcoholic cirrhosis, alcoholic cancer, chronic pancreas inflamation, and heart diseases) terjadi di Bali.
  5. Tahun 2001 terdapat 50% dari total 65 kasus keracunan alkohol meninggal di Manado dan Minahasa.
  6. Tahun 2008 tercatat lebih dari 40 kematian akibat keracunan alkohol (intoxicaty). Di Surabaya 9 orang tewas setelah mengkonsumsi miras, 11 orang meninggal di Indramayu Jawa Barat, 14 orang meninggal di Merauke karena mengkonsumsi minuman keras jenis sopi yang dicampur infus dan minyak babi, sementara belasan korban tewas akibat miras lainnya tersebar di beberapa daerah seperti Pasuruan Jawa Timur, Deli Serdang, dan Jaya Pura.
  7. Tahun 2010
  • 20 korban tewas di Cianjur akibat menenggak miras.
  • Mei tahun 2010, 17 nyawa pemuda Cirebon melayang setelah meminum miras beralkohol murni.
  • Agustus 2010, 13 orang meninggal dunia setelah menenggak miras di toko jamu selang beberapa jam setelah mereka minum.  Dari hasil uji lab, minuman ginseng tersebut mengandung, pasta whisky, asem jawa, intisari, dan alkohol 70 persen.
  • Juni 2010  9 warga Semarang tewas akibat menenggak miras. Di beberapa bagian tubuhnya ditemukan lebam dan membiru.
  • 11 orang warga di Jakarta Selatan tewas setelah menenggak miras oplosan.
  • Di Bandung 2 orang meregang nyawa akibat kasus yang sama
  • Di Malang 3 orang tewas, 10 orang kritis.
  • Kemudian kematian 3 orang teknisi pesawat Shukoi di Makasar.
  • 63 warga Jawa Tengah tewas akibat miras.
  • Di Jatisampurna Bekasi 8 orang meninggal dunia karena keracunan miras.
  • 5 orang tewas dan tiga lainnya kritis setelah pesta miras di sebuah acara pernikahan warga di Dusun Sumberasri, Desa Tumpak Oyot, Kecamatan Bakung, Kabupaten Blitar.
  • 5 orang warga RT 08, Kelurahan Grogol, Kecamatan Grogol Jakarta Barat dilaporkan tewas setelah menenggak miras di bawah kolong jembatan Grogol.
Bersihkan NEGERI TERCINTA ini dari Miras

Dengan data-data ilmiah bahaya miras yang jelas-jelas membahayakan kehidupan masyarakat dan kelangsungan generasi di atas, sampailah kita pada kesimpulan bahwa miras harus dibersihkan secara tuntas di seluruh wilayah Indonesia ini bila bangsa ini ingin mencapai tujuan mulia kemerdekaannya. Caranya adalah dengan mendorong seluruh pemerintahan dan DPRD kota dan kabupaten di seluruh wilayah NKRI untuk segera membuat dan mengesahkan perda anti miras dan mendorong DPR RI untuk segera menuntaskan RUU Anti Miras dan perlu dibuat Badan Anti Miras Nasional (BAMN). Guru Besar FKUI Prof. Dr. Dadang Hawari mengatakan narkotika yang Cuma disebut di hadits Nabi saw. saja diperangi serius sampai membentuk BNN masa miras yang jelas dilarang Al Quran malah dibiarin. Ayo kita lebih serius basmi miras.
Maha benar Allah SWT Tuhan Yang Maha Esa dan Maha Kuasa yang telah berfirman : 

Sesungguhnya syaitan itu bermaksud hendak menimbulkan permusuhan dan kebencian di antara kamu lantaran (meminum) khamar dan berjudi itu, dan menghalangi kamu dari mengingat Allah dan sembahyang; Maka berhentilah kamu (QS. Al Maidah 91).

Baarakallahu lii walakum

Ramadhan Sebagai Pembersih Diri



Alhamdulillah tidak terasa kita sudah berada di bulan Ramadhan lagi. Dimana bulan yang penuh berkah ini Allah menebarkan rahmat, ampunan dan pembebasan dari api neraka bagi hamba-hambaNya dan melipatgandakan pahala setiap amal yang dikerjakan. Akan tetapi , apakah semua keberkahan, kemuliaan dan limpahan pahala yang berlipat akan datang begitu saja pada setiap insan?

Bulan ramadhan adalah bulan pembersihan diri yang mana kemuliaan, keberkahan dan ampunan baru akan didapat manakala perintah dan larangan Allah SWT dipatuhi. Merugilah seorang muslim yang menjalankan saum ramadhan dengan hanya sekedar menahan lapar dan haus, akan tetapi tidak membersihkan dirinya dari segala dosa dan kemaksiatan.

Dengan ramadhan ini, Allah tidak saja menginginkan seorang muslim membersihkan dirinya dari segala kemaksiatan pribadi, tapi menghendaki setiap muslim pun bisa melepaskan diri dari sistem kehidupan yang penuh dengan kemungkaran. Seperti yang kita lihat kerusakan masyarakat terjadi di semua sektor kehidupan. Pergaulan pria dan wanita semakin bebas, sistem ekonomi kapitalis dan liberalis, pelegalan produksi dan peredaran minuman keras dll.

Sistem kapitalisme merusak nuansa ibadah ramadhan, menayangkan acara-acara ramadhan yang tidak ada hubungannya dengan ibadah, bahkan para ustadz-ustadz juga ikut terseret dalam arus entertainment yang menodai dakwah dan ibadah ramadhan.

Apakah semua ini akan kita abaikan? 
Akan kita biarkan kemaksiatan terus merajalela?

Pangkal dari semua kemungkaran yang kini terjadi adalah karena kemungkaran terbesar, yaitu mengabaikan pernerapan nilai-nilai  Islam. Penerapan selain Islam telah merusak kehidupan umat, hingga ibadah pun turut dirusaknya.

Jadikanlah ibadah puasa ramadhan sebagai sarana untuk membersihkan diri dari segala kemungkaran dan membersihkan sistem kotor ini.

Jangan Pernah Berhenti Perbaharui Keimanan Kita

kita sering kali mencari makna bahagia dan dalam kehidupan ini ..
setiap insan ingin mendambakan bahagia ...
setiap orang ingin beroleh bahagia ...
tapi bagaimana cara untuk mendapatkannya .. 
orang senantiasa meraba-raba tak kunjung menemukannya .. 
untuk banyak orang, bahagia hanyalah semacam impian belaka, suatu yang tak terjangkau oleh manusia .. 
dari masa ke masa orang berbicara soal bahagia ...
tapi kenyataan yang ada, sungguh amat berbeda .. 
dunia telah berwarna derita .. 
melarat telah menyemai di mana-mana ...
Lalu kita bertanya: “kenapa?”
Kenyataan yang ada, “melarat, derita, sengsara, kehancuran”, membuat insan dunia merasa resah, gelisah, takut dan ngeri. Berjalan pun enggan, takut. Bermimpi pun enggan, tak berharga. Maka Nampak jelas di manakah letak sejatinya insan yang benar.

Allah Swt telah berfirman :

Ingatlah, Sesungguhnya wali-wali Allah itu, tidak ada kekhawatiran dan tidak (pula) mereka bersedih hati. Yaitu orang-orang yang beriman dan bertaqwa kepada Allah (QS. Yunus: 62)

Sungguh beruntunglah orang-orang beriman dan bertaqwa. Pada dirinya mengalir ketaatan kepada aturan-aturan Allah. Seluruh anggota tubuhnya berjalan atas kehendak Allah. Pada dirinya berbekas kebenaran dan memancarkan nur illahi. Sedangkan orang yang tidak beriman dan bertaqwa. Hatinya kosong dari nur illahi. Dia jauh dari bimbingan Allah. Dia terlepas dari kendali Allah. Dia selalu takut akan datangnya bahaya-bahaya dari luar dirinya. Baik itu manusia ataupun makhluk lain. Sehingga terkadang, ketika kesempurnaan telah berada pada dirinya, jiwanya merana tersiksa, penuh derita. Meski bahagia yang diidam-diamkannya, namun sengsara menimpanya.

Orang yang tidak beriman dan bertaqwa mulanya mencari kebahagiaan dengan melepaskan diri dari aturan-aturan yang telah Allah terapkan. Maka, sejatinya ia akan mendapatkan sebuah kenyataan bahagia baginya jauh dari kenyataan. Baginya kebahagiaan hanyalah isapan belaka.

Dan barangsiapa berpaling dari peringatan-Ku, Maka Sesungguhnya baginya penghidupan yang sempit, dan kami akan menghimpunkannya pada hari kiamat dalam keadaan buta”.  (QS. Thoha: 124)

Semestinya, insan menyadari arti hidup dan kehidupan sebenarnya. Kebahagiaan yang besar adalah ketika keimanan telah merangkai dan menyemai dalam diri kita dan aktivitas kehidupan kita. Maka Bahagia menjadi jaminan mutlak dari Zat Yang Memiliki Kebahagiaan, Allah Azza Wa Jalla.

Jangan pernah berhenti untuk memperbaharui keimanan kita. Dan semoga Allah memberi gelar untuk insan-insan ini dengan gelar orang-orang yang beriman dan bertaqwa. Aamiin.