Minggu, 25 Maret 2012

Ayo di Coba ...


AGENDA HARIAN

Semoga kita senantiasa terpacu untuk mengukir prestasi amal yang akan memperberat timbangan kebaikan di yaumil akhir, berikut rangkaian yang bisa dilakukan

1. Agenda pada sepertiga malam akhir

a. Menunaikan shalat tahajjud dengan memanjangkan waktu pada saat ruku’ dan sujud di dalamnya,
b. Menunaikan shalat witir
c. Duduk untuk berdoa dan memohon ampun kepada Allah hingga azan subuh

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya Allah SWT selalu turun pada setiap malam menuju langit dunia saat 1/3 malam terakhir, dan Dia berkata: “Barangsiapa yang berdoa kepada-Ku maka akan Aku kabulkan, dan barangsiapa yang meminta kepada-Ku maka akan Aku berikan, dan barangsiapa yang memohon ampun kepada-Ku maka akan Aku ampuni”. (HR. Bukhari Muslim)


2. Agenda Setelah Terbit Fajar

a. Menjawab seruan azan untuk shalat subuh

“Ya Allah, Tuhan pemilik seruan yang sempurna ini, shalat yang telah dikumandangkan, berikanlah kepada Nabi Muhammad wasilah dan karunia, dan bangkitkanlah dia pada tempat yang terpuji seperti yang telah Engkau janjikan. (Ditashih oleh Al-Albani)

b. Menunaikan shalat sunnah fajar di rumah dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

“Dua rakaat sunnah fajar lebih baik dari dunia dan segala isinya”. (Muslim)

“Nabi saw pada dua rakaat sunnah fajar membaca surat “Qul ya ayyuhal kafirun” dan “Qul huwallahu ahad”.

c. Menunaikan shalat subuh berjamaah di masjid –khususnya- bagi laki-laki.

Rasulullah saw bersabda:

“Sekiranya manusia tahu apa yang ada dalam kegelapan dan subuh maka mereka akan mendatanginya walau dalam keadaan tergopoh-gopoh” (Muttafaqun alaih)

“Berikanlah kabar gembira kepada para pejalan di kegelapan menuju masjid dengan cahaya yang sempurna pada hari kiamat”. (Tirmidzi dan ibnu Majah)

d. Menyibukkan diri dengan doa, dzikir atau tilawah Al-Quran hingga waktu iqamat shalat

Rasulullah saw bersabda:

“Doa antara adzan dan iqamat tidak akan ditolak” (Ahmad dan Tirmidzi dan Abu Daud)

e. Duduk di masjid bagi laki-laki /mushalla bagi wanita untuk berdzikir dan membaca dzikir waktu pagi

Dalam hadits nabi disebutkan:

” Nabi saw jika selesai shalat fajar duduk di tempat duduknya hingga terbit matahari yang ke kuning-kuningan”. (Muslim)

Agenda prioritas, Membaca Al-Quran.

Allah SWT berfirman:

“Sesungguhnya waktu fajar itu disaksikan (malaikat). (Al-Isra : 78) Dan memiliki komitmen sesuai kemampuannya untuk selalu:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali

- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah lebih banyak dari itu semua, maka akan menuai kebaikan berlimpah insya Allah.

3. Menunaikan shalat Dhuha walau hanya dua rakaat

Rasulullah saw bersabda:

“Setiap ruas tulang tubuh manusia wajib dikeluarkan sedekahnya, setiap hari ketika matahari terbit. Mendamaikan antara dua orang yang berselisih adalah sedekah, menolong orang dengan membantunya menaiki kendaraan atau mengangkat kan barang ke atas kendaraannya adalah sedekah, kata-kata yang baik adalah sedekah, tiap-tiap langkahmu untuk mengerjakan shalat adalah sedekah, dan membersihkan rintangan dari jalan adalah sedekah”. (Bukhari dan Muslim)

4. Berangkat kerja atau belajar dengan berharap karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

“Tidaklah seseorang memakan makanan, lebih baik dari yang didapat oleh tangannya sendiri, dan bahwa nabi Daud makan dari hasil tangannya sendiri”. (Bukhari)

Dalam hadits lainnya nabi juga bersabda:

“Barangsiapa yang berjalan dalam rangka mencari ilmu, maka Allah akan memudahkan baginya jalan menuju surga”. (Muslim)

d. Menyibukkan diri dengan dzikir sepanjang hari

Allah berfirman :

“Ketahuilah dengan berdzikir kepada Allah maka hati akan menjadi tenang” (Ra’ad : 28)

Rasulullah saw bersabda:

“Sebaik-baik perbuatan kepada Allah adalah saat engkau mati sementara lidahmu basah dari berdzikir kepada Allah” (Thabrani dan Ibnu Hibban) .

5. Agenda saat shalat Zhuhur

a. Menjawab azan untuk shalat Zhuhur, lalu menunaikan shalat Zhuhur berjamaah di Masjid khususnya bagi laki-laki
b. Menunaikan sunnah rawatib sebelum Zhuhur 4 rakaat dan 2 rakaat setelah Zhuhur

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang shalat 12 rakaat pada siang dan malam hari maka Allah akan membangunkan baginya dengannya rumah di surga”. (Muslim).

6. Agenda saat dan setelah shalat Ashar

a. Menjawab azan untuk shalat Ashar, kemudian dilanjutkan dengan menunaikan shalat Ashar secara berjamaah di masjid

b. Mendengarkan nasihat di masjid (jika ada)

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang pergi ke masjid tidak menginginkan yang lain kecuali belajar kebaikan atau mengajarkannya, maka baginya ganjaran haji secara sempurna”. (Thabrani – hasan shahih)

c. Istirahat sejenak dengan niat yang karena Allah

Rasulullah saw bersabda:

“Sesungguhnya bagi setiap tubuh atasmu ada haknya”.

Agenda prioritas:

Membaca Al-Quran dan berkomitmen semampunya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan, maka akan menuai kebaikan yang berlimpah insya Allah.

7. Agenda sebelum Maghrib

a. Memperhatikan urusan rumah tangga – melakukan mudzakarah – Menghafal Al-Quran
b. Mendengarkan ceramah, nasihat, khutbah, untaian hikmah atau dakwah melalui media
c. Menyibukkan diri dengan doa

Rasulullah saw bersabda:

“Doa adalah ibadah”

8. Agenda setelah terbenam matahari

a. Menjawab azan untuk shalat Maghrib
b. Menunaikan shalat Maghrib secara berjamaah di masjid (khususnya bagi laki-laki)
c. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Maghrib – 2 rakaat
d. Membaca dzikir sore
e. Mempersiapkan diri untuk shalat Isya lalu melangkahkan kaki menuju masjid

Rasulullah saw bersabda:

“Barangsiapa yang bersuci/berwudhu kemudian berjalan menuju salah satu dari rumah-rumah Allah untuk menunaikan salah satu kewajiban dari kewajiban Allah, maka langkah-langkahnya akan menggugurkan kesalahan dan yang lainnya mengangkat derajatnya”. (Muslim)

9. Agenda pada waktu shalat Isya

a. Menjawab azan untuk shalat Isya kemudian menunaikan shalat Isya secara jamaah di masjid
b. Menunaikan shalat sunnah rawatib setelah Isya – 2 rakaat
c. Duduk bersama keluarga/melakukan silaturahim
d. Mendengarkan ceramah, nasihat dan untaian hikmah di Masjid
e. Dakwah melalui media atau lainnya
f. Melakukan mudzakarah
g. Menghafal Al-Quran

Agenda prioritas

Membaca Al-Quran dengan berkomitmen sesuai dengan kemampuannya untuk:

- Membaca ½ hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 1 kali
- Membaca 1 hizb dari Al-Quran untuk mendapatkan khatam Al-Quran sebanyak 2 kali
- Bagi yang mampu menambah sesuai kemampuan bacaan maka telah menuai kebaikan berlimpah insya Allah.


Apa yang kita jelaskan di sini merupakan contoh, sehingga tidak harus sama persis dengan yang kami sampaikan, kondisional tergantung masing-masing individu. Semoga ikhtiar ini bisa memandu kita untuk optimalisasi ibadah insya Allah. Allahu a’lam

Jazaakillah

Jumat, 23 Maret 2012

Nasehat Wahab bin Munnabih (tentang empat waktu)


Empat Waktu

Wahab bin Munnabih bin Kamil Al-Yamani Ash-Shan’ani, beliau adalah seorang tabi’i yang tsiqoh. Riwayat hidupnya sangat menarik, beliu menerangkan tentang hikmah kebijaksanaan kaum Nabi Daud A.S.. Wajib bagi seorang yang berakal untuk tidak melupakan dan menyia-nyiakan empat waktu :

1.  Waktu untuk bermunajat kepada Rabbnya.

2.  Waktu untuk membuat perhitungan terhadap dirinya.

3.  Waktu untuk berkumpul dengan kawan-kawannya yang dapat mengingatkannya tentang kelemahan dan kekurangannya dan membenarkan amalan-amalan kebaikannya.

4.  Waktu untuk menghibur diri dengan kelezatan-kelezatan yang halal, bukan yang haram.

Pada riwayat lain beliau juga berpesan ;
“ Jika kamu ingin melaksanakan ketaatan kepada Allah ‘Azza wa Jalla, maka berusahalah agar dirimu benar-benar tulus dan berilmu tentang Allah, sebab tidak akan diterima amal yang dilakukan oleh seseorang yang tidak tulus. Dan ketulusan kepada Allah ‘Azza wa Jalla itu tidak akan sempurna kecuali dengan ketaatan kepada Allah. Ibarat buah yang baik, baunya harum dan rasanya lezat. Demikian pula untuk pemisalan ketaatan kepada Allah, KETULUSAN adalah baunya dan AMAL adalah rasanya.


Semoga bermanfaat ....

Selasa, 20 Maret 2012

Gangguan Dalam Sholat

Gangguan syetan dalam sholat :

1.    Jangan sampai sholat. “Dengan minuman keras dan judi itu, syetan hanyalah bermaksud menimbulkan permusuhan dan kebencian diantara kamu, dan menghalang-halangi kamu dari mengingat Allah dan melaksanakan sholat maka tidakkah kamu mau berhenti ?”.(QS.Al-Maidah[5];91)

2.                        Malas Sholat.

3.                       Kadang-kadang Sholat.

4.                      Menunda Sholat.

5.                       Dibuat sibuk urusan lain saat tiba waktu sholat.

6.                       Lupa sholat.

7.                       Mengantuk dan menguap berkali-kali saat sholat.

8.                       Buru-buru, seperti ayam mematuk.

9.                       Bersin berkali-kali.

10.          Lupa bacaan sholat “hatta yansa kam rakaatan” sampai lupa sudah berapa rakaat. “Syetan telah menguasai mereka, lalu menjadikan mereka lupa mengingat Allah ; mereka itulah golongan syetan. Ketahuilah, bahwa golongan syetan itu golongan yang rugi”. (QS.Al-Mujaadalah[58];19)

11.    Tidak ada kemauan untuk memperbaiki pemahaman, hafalan dan bacaan sholat.

Ini semua terjadi karena lemahnya ilmu dan iman, maka penawarnya adalah belajar sungguh-sungguh dan sadarilah saat sholat kita berhadapan dan ditatap Allah.
“ALLAH memperhatikan saat engkau berdiri dalam sholat, ruku’, i’tidal, sujud bolak-balik sampai salam”.(QS.Asy-Syu’ara[26];218-219)



Semoga bermanfaat ...

Senin, 19 Maret 2012

Berbuat Baik Kepada Arwah Orang Tua




Berbuat baik kepada orang tua (Birrul Walidain) menempati posisi yang istimewa dalam Islam. Perintah untuk berbuat baik kepada orang tua ditempatkan pada rangking kedua setelah perintah untuk beribadah kepada Allah SWT.

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukannya dengan sesuatu apapun. Dan hendaklah kalian berbuat baik kepada ibu bapak.” (QS.An-Nisa[4];36)

Sebaliknya durhaka kepada orang tua (Uquuqul Walidain) adalah dosa besar yang menempati posisi kedua sesudah dosa syirik. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW, 
“Dosa-dosa besar itu adalah ; Mempersekutukan Allah (Syirik), Durhaka kepada orang tua, Membunuh manusia dan Sumpah palsu”. (HR. Bukhari)
Demikian juga Allah SWT perintah berterima kasih kepada ibu bapaknya setelah berterima kasih kepada Allah SWT.

“Dan kami perintahkan kepada manusia untuk berbuat baik kepada ibu dan bapaknya, ibunya yang telah mengandungnya dalam keadaan lemah dan semakin lemah, menyusukannya selama dua tahun. Oleh sebab itu, bersyukurlah kepadaKu dan kepada ibu dan bapakmu, hanya kepadaKulah tempat kembali.” (QS.Luqman[31];14).

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW menghubungkan antara keridhaan dan kemurkaan Allah SWT dengan keridhaan orang tua. Dan kemarahan Allah ada pada kemarahan orang tua.”(HR.Tirmidzi).

Begitulah Allah SWT dan Rasul-Nya memberikan kedudukan sangat istimewa terhadap orang tua sehingga berbuat baik kepadanya merupakan suatu kewajiban dan kemuliaan. Sedangkan durhaka kepada keduanya adalah sebuah kemaksiatan dan dosa besar yang sangat hina.

Berbuat kepada orang tua merupakan perintah yang tidak putus karena wafatnya. Makanya, meskipun orang tua kita sudah wafat, kita yang masih hidup masih diberikan kesempatan untuk berbuat baik kepada arwah orang tua kita yitu dengan mengurus jenazahnya dengan baik (memandikannya, mengkafani, mensholatkan, dan menguburkannya), melunasi hutang-hutangnya, melaksanakan wasiatnya, meneruskan silaturahim yang dibinanya semasa hidup, memuliakan sahabat-sahabatnya serta mendoakannya.

Seorang laki-laki dari Bani Salimah datang dan bertanya kepada baginda SAW.

“Ya Rasulullah, adakah sesuatu kebaikan yang masih dapat aku lakukan trhadap ibu bapakku yang keduanya sudah meninggal dunia ? Rasulullah menjawab : Ada, yaitu ; Menshalatkan jenazahnya, memintakan ampun baginya, menunaikan janjinya, meneruskan silaturrahminya dan memuliakan sahabatnya.” (HR. Abu Daud)



Semoga bermanfaat .....

Kamis, 08 Maret 2012

Dari Pintu Mana Kita Masuk ?


Ketika perang Uhud terlihat Anas Ibnun Nadhr menghirup udara dalam-dalam, seperti mencium sesuatu. Para sahabat bertanya, "Ada apa denganmu?" Dia menjawab, "Aku mencium bau Surga di kaki gunung Uhud". Dia terbunuh dengan delapan puluh luka di sekujur tubuhnya, hingga saudara perempuannya sendiripun tidak mengenalinya, kecuali setelah melihat jarinya.
Namun, alangkah bagusnya luka-luka ini, alangkah bagusnya kematian ini, selama ia dialami di jalan Allah. Orang yang tidak mati dalam keadaan shadiq dengan Allah, dia akan mati seperti kematian binatang.
Dalam riwayat yang shahih disebutkan bahwa Abdullah bin Amr al-Anshari meminta Allah melimpahkan keridhaan-Nya dan mengenakan kain kafannya sebelum perang. Dia juga mandi dan memakai parfum. Lalu dia datang ke medan pertempuran. Diambilnya sarung pedang lalu dipatahkannya dengan lutut. Akhirnya dia terbunuh. Ketika anaknya, Jabir, menangis, Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda;
"Kamu menangis atau tidak, sama saja. Demi Allah yang menggenggam jiwaku, hai Jabir, para malaikat terus menaungi ayahmu dengan sayap mereka sampai mereka mengangkatnya. Demi Allah yang menggenggam jiwaku, hai Jabir, sungguh Allah berbicara dengan ayahmu tanpa perantara. Dia berfirman, 'Berharaplah!' Dia berkata, 'Saya berharap Engkau mengembalikan saya ke dunia agar terbunuh lagi di jalan-Mu'. Allah berfirman, 'Tapi Aku telah menetapkan bahwa yang mati tidak dapat kembali ke dunia lagi. Berharaplah (yang lain!)'. Dia berkata, 'Saya berharap Engkau ridha kepadaku sebab saya telah ridha kepada-Mu'. Allah berfirman, 'Aku telah memberi keridhaan-Ku kepadamu. Aku tidak akan murka kepadamu selamanya'. Lantas Allah meletakkan ruhnya dan ruh para syuhada yang lain di dalam tembolok burung yang datang ke Surga dan memakan buah-buahnya serta singga di lampu-lampu yang tergantung di Arsy, hingga Allah mewarisi bumi dan segala penghuninya".
"Dan jangan sekali-kali kamu mengira bahwa orang-orang yang gugur di jalan Allah itu mati, sebenarnya mereka itu hidup, di sisi Tuhannya mendapat rezeki, mereka bergembira dengan karunia yang diberikan Allah kepadanya, dan bergirang hati terhadap orang yang masih tinggal di belakang yang belum menyusul mereka, bahwa tidak ada rasa takut pda mereka dan mereka tidak bersedih hati". (QS. Ali Imran [3] : 169-170)
Rasulullah shallahu alaihi wassalam bersabda dalam hadist yang diriwayatkan oleh Bukhari dan Muslim dari Ubadah Ibnu Shamit;
"Barangsiapa berskasi bahwa tiada Tuhan selain Allah,dan bahwa Muhammad adalah hamba dan pesuruh-Nya, bahwa Isa adalah hamba Allah dan pesuruh serta kalimah-Nya yang ditiupkan-Nya kepada Maryam serta ruh dari-Nya, bahwa Surga adalah benar, dan Neraka adalah benar ... maka Allah akan memasukkannya ke Surga bagaimanapun amal perbuatannya".
Abu Bakar tidak bertanya, kecuali karena di dalam hatinya ada suatu ganjalan, dan dugaannya tidak meleset, Rasulullah shalahu alaihi wassalam memberi kabar gembira (bahwa dia termasuk orang yang dipanggil masuk Surga). Ini karena Abu Bakar mempunyai kemauan yang sangat kuat, yang tidak diketahui kecuali oleh Allah Azza Wa Jalla Sekalipun raganya lemah dan kurus, akan tetapi seperti kata Ibnu Qayyim, "Siapa lagi yang seperti jalanmu yang lembut, kamu berjalan perlahan, tapi datang di barisan pertama".
Artinya, engkau selalu berada dibarisan pertama. Engkau orang pertama yang berzikir, orang pertama yang berjihad, orang pertama yang shadiq, orang pertama yang berdakwah. Engkau persembahkan darah, air mata, keringat, harta benda, dan waktumu kepada Islam. Jadi, mengapa tidak kamu berasa di barisan pertama, hai Abu Bakar, dan masuk Surga dari pintu yang mana saja yang kamu kehendaki?
Kita berdo'a semoga termasuk orang-orang yang berdesakan di pintu Surga.
"Barangsiapa dijauhkan dari Neraka, dan dimasukkan ke dalam Surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan. Kehidupan dunia hanyalah kesenangan yang memperdaya". (QS. Ali Imran [3] : 185)
"Barangsiapa berwudhu' dengan sempurna lalu berdo'a, 'Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah', niscaya kedelapan pintu Surga dibukakan baginya". (HR. Muslim)
Uqbah bin Amir berkata, "Saya menggembalakan unta-unta saya, hingga terlambat pulang. Ketika pulang, saya dapati Rasulullah shallahu alaihi wassalam sedang berkhotbah kepada khalayak. Saya dengar beliau bersabda;
"Barangsiapa berkata, 'Aku ridha dengan Allah sebagai Tuhan, Islam sebagai agama, dan Muhammad sebagai Nabi, maka hak atas Allah untuk membuatnya ridha (puas)'."
Mendengar itu, aku langsung berkata, "Bagus sekali ini!" Umar yang berada disampingku menoleh dan berkata kepadaku, "Sabda yang beliau ucapkan sebelumnya lebih bagus lagi". Setelah Rasulullah shallahu alaihi wassalamselesai berkhotbah, Umar berkata kepadaku, "Kamu tadi tidak bersama sejak permulaan?" Aku menjawab, "Tidak aku datang dibagian akhir khotbah".
Umar berkata, "Rasulullah shallahu alaihi wassalam, tadi bersabda, 'Barangsiapa berwudhu dengan sempurna dan berdoa, "Aku bersaksi bahwa tidak Tuhan selain Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan Allah", niscaya kedelapan pintu surga dibukannya baginya'."
Orang pertama masuk surga adalah Muhammad bin Abdullah shallahu alaihi wassalam, Abul Qasim, sebab derajat beliau di Surga adalah wasilah. Para ulama berbeda pendapat, apa itu wasilah? Rasulullah bersabda;
"Ia adalah sebuah derajat di surga, tidak diberikan kecuali kepada satu orang hamba. Aku berharap akulah hamba itu".(HR. Tirmidzi)
Yang beliau maksud adalah tempat tertinggi di Surga. Ia hanya satu tempat, tidak cukup untuk dua orang, hanya disediakan bagi Rasulullah shallhau alaihi wassalam.
Pintu-pintu Surga masih tertutup, sementara manusia berada di Padang Mahsyar. Lalu Rasulullah shallahu alahi wassalam, mendekati pintu dan mengetuk. Penjaga Surga, Ridwan, bertanya, "Siapa?" Beliau menjawab, 'Saya Muhammad bin Abdullah, Rasulullah". Ridwan berkata, "Aku diperintahkan untuk tidak membuka pintu surga untuk siapapun sebelum". Kemudian dia membuka pintu.
Dalam shahih Muslim diriwayatkan bahwa Rasulullahshallahu alaihissalam bersabda;
"Aku adalah nabi yang paling banyak pengikutnya di hari kiamat. Dan aku adalah orang pertama yagn mengetuk pintu Surga". (HR. Muslim)
Dalam Sunan Ibnu Majjah disebutkan bahwa orang pertama dari kalangan umat ini yang masuk Surga adalah Abu Bakar. Jadi, dia adalah orang pertama dari umat Muhammadshallahu alaihi wassalam yang masuk Surga.
Dalam hadist yang muttafaq'alaih dai Sahl bin Sa'd, Rasululah shallahu alaihi wassalam bersabda;
"Sungguh akan masuk Surga dari umatku tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu".
Riwayat berikut ini terdapat dalam Shahih Bukhari dan Shahid Muslim;
"Tujuh puluh ribu atau tujuh ratus ribu yang saling berpegangan satu sama lain, orang pertama diantara mereka tidak masuk hingga yang terakhir dari mereka masuk. Wajah-wajah mereka seterang bulan purnama". (HR. Bukhari)
Jadi masuk surga adalah dengan cara massal, dalam barisan. Seperti firman-Nya;
"Barangsiapa dijauhkan dari neraka dan dimasukkanke dalam surga, sungguh, dia memperoleh kemenangan". (QS. Ali Imran [3] : 185)
Mereka masuk sesuai tingkatan masing-masing. Orang pertama di antara mereka wajahnya seperti bulan pada tanggal empat belas, yang berikutnya seperti bintang yang bercahaya amat terang seperti mutiara, dan selanjutnya. Mereka yang mendapat kenikmatan surga yang tidak terbetik dalam hati manusia. Wallau'alam

Semoga bermanfaat ...

Jumat, 02 Maret 2012

Allah Maha Kuasa (Yusuf Mansur Network)


Percayalah walau kita punya gaji 2 juta, tidak sulit bagi Allah sehingga kita punya kebutuhan 10 juta. Kita punya gaji 10 juta, tapi apa artinya jika Allah memberi penyakit seharga 15 juta, sudah tekor itu.
Tak masalah jabatan kita kecil dalam pandangan manusia, tapi besar dalam pandangan Allah karena kita dapat mempertanggungjawabkannya.
Tidak apa-apa kita tidak mendapatkan pujian, penghormatan dari mahluk tapi mendapatkan penghormatan yang besar dari Allah SWT.
Tiada keberuntungan yang sangat besar dalam hidup ini, kecuali orang yang tidak memiliki sandaran, selain bersandar kepada Allah.
Dengan meyakini bahwa memang Allahlah yang menguasai segala-galanya MUTLAK tidak ada satu celahpun yang luput dari kekuasaan Allah, tidak ada satu noktah sekecil apapun yang luput dari genggaman Allah.
TOTAL, sempurna segala-galanya Allah yang membuat, Allah yang mengurus, Allah yang menguasai.
Adapun kita diberi kebebasan untuk memilih :
“Faalhamaha fujuraha wataqwaaha”. “Dan sudah diilhamkan di hati manusiauntuk memilih mana kebaikan dan mana keburukan”.
Potensi baik dan potensi buruk telah diberikan, kita tinggal memilih mana yang akan kita kembangkan dalam hidup ini.
Oleh karena itu, jangan salahkan siapapun andaikata kita termasuk berkelakuan buruk dan terpuruk, kecuali dirinyalah yang memilih menjadi buruk, naudzubillah.
Bagi orang yang beriman masih beruntung karena dosa-dosanya akan diampuni oleh Allah. Tetapi bagi mereka yang kafir dan munafik, sungguh akherat adalah tempat yang tak pernah mereka harapkan. Sebab di akherat mereka tak henti-hentinya meminta ampun dan menyesal sejadi-jadinya karena gagal mengisi waktu didunia dengan menunaikan amal-amal sholeh.
: Dan belanjakanlah sebagian dari apa yang telah Kami berikan kepadamu sebelum datang kematian kepada salah seorang diantara kamu; lalu ia berkata “Ya Rabb-ku, mengapa Engkau tidak menangguhkan (kematian)ku sampai waktu yang dekat, yang menyebabkan aku dapat bersedekah dan aku termasuk orng-orang yang saleh ?”
Dan Allah sekali-kali tidak akan menangguhkan (kematian) seseorang apabila telah datang waktu kematiannya. Dan Allah Maha Mengenal apa yang kamu kerjakan. (QS.63: 10-11)

SEMOGA BERMANFAAT ....