Seringkali, keraguan
yang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak berani bertindak atau
mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan hal itu pula yang
menyebabkannya terhambat, dan mungkin pula terlambat dalam mendapatkan hal yang
dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan keraguan untuk memilih atau
menentukan sikap. Ini juga mengenai ketidaksiapan mengalami kekalahan atau
kegagalan.
Pernahkah kita menjadi
seorang yang begitu perfeksionis?
Merencanakan segala sesuatu dengan rapi, teliti, penuh aturan, seakan takut
sesuatu yang akan dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang
jelek. Perencanaan adalah sebenarnya sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang
akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan semula,
sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan adalah sebenarnya salah
satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas. Keberhasilan maupun kegagalan adalah
sebuah hasil yang penting untuk diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah
bagaimana proses aktivitas tersebut dilalui.
Bagaimanakah niat yang ada di hati
ketika aktivitas tersebut dijalankan?
Hikmah apa yang telah didapat dalam
menjalankan aktivitas tersebut?
Seringkali, keberhasilan yang diperoleh
meninggalkan bekas yang membahagiakan. Disebut-sebut, dibangga-banggakan, dan
lama sekali baru terlupakan.
Namun bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan...
entah apa reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari
ingatan segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga.
Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang tak
ternilai.
Kadang kita lupa, bahwa
setiap keberhasilan memiliki jalannya sendiri-sendiri. Ada yang mulus, sekali
dua kali percobaan langsung berhasil, oleh sebab memang dikaruniai bakat dan
kemampuan yang baik dalam hal itu. Namun ada juga yang penuh liku, bahkan
proses itu begitu panjang hingga harus melewati berkali-kali kegagalan. Kita
mungkin lupa, bahwa setiap kegagalan memiliki hikmahnya sendiri-sendiri. Dan
setiap kali dapat merenungi sebuah kegagalan, kita akan mendapatkan kesegaran
dan semangat baru untuk memperbaikinya dan melakukan hal tersebut lebih baik
lagi.
Setiap diri kita memang
memiliki kesiapan yang berbeda dalam menghadapi sebuah keberhasilan dan sebuah
kegagalan. Seorang yang sangat siap dan senang akan sebuah keberhasilan, belum
tentu dapat tegar mengatasi dampak dari sebuah kegagalan. Tak banyak yang bisa
menghadapi kegagalan dengan baik, apalagi mengambil pelajaran darinya. Kalau
saja kegagalan tersebut tak menjatuhkan beban begitu berat pada diri kita, maka
ia akan terlihat indah. Kekecewaan ketika menghadapi kegagalan memang hal yang
sangat manusiawi. Tetapi seringkali kita lupa bahwa melakukan kesalahan dan
mengalami kegagalan adalah juga tabiat manusia. Bukankah di balik setiap
kepayahan itu adalah sebuah kemudahan? Dan hanya Allahlah yang berhak
menentukan hasil akhir dari sebuah proses panjang perjuangan manusia...
Karena gagal diciptakan
untuk mereka yang ingin berhasil …
Semoga bermanfaat …
silahkan di SHARE jika ingin dibagikan