Kamis, 27 September 2012

Ayo Berani Untuk Gagal


Seringkali, keraguan yang menggelayuti hati menyebabkan seseorang tak berani bertindak atau mengambil keputusan untuk melakukan sesuatu. Dan hal itu pula yang menyebabkannya terhambat, dan mungkin pula terlambat dalam mendapatkan hal yang dituju. Ini bukan hanya masalah ketakutan dan keraguan untuk memilih atau menentukan sikap. Ini juga mengenai ketidaksiapan mengalami kekalahan atau kegagalan.

Pernahkah kita menjadi seorang yang begitu perfeksionis? Merencanakan segala sesuatu dengan rapi, teliti, penuh aturan, seakan takut sesuatu yang akan dilakukan tersebut tidak berhasil atau memperoleh hasil yang jelek. Perencanaan adalah sebenarnya sebuah upaya untuk membantu hal-hal yang akan dilakukan supaya mencapai hasil yang baik, sesuai dengan tujuan semula, sesuai dengan waktu yang telah disepakati. Perencanaan adalah sebenarnya salah satu alat ukur terhadap sebuah aktivitas. Keberhasilan maupun kegagalan adalah sebuah hasil yang penting untuk diketahui, namun yang lebih penting lagi adalah bagaimana proses aktivitas tersebut dilalui. 
Bagaimanakah niat yang ada di hati ketika aktivitas tersebut dijalankan? 
Hikmah apa yang telah didapat dalam menjalankan aktivitas tersebut? 
Seringkali, keberhasilan yang diperoleh meninggalkan bekas yang membahagiakan. Disebut-sebut, dibangga-banggakan, dan lama sekali baru terlupakan. 
Namun bila yang ditemui adalah sebuah kegagalan... entah apa reaksi yang terjadi. Dan bekasnya? Bisa jadi ingin dihapus dari ingatan segera. Padahal di baliknya, terdapat suatu hal yang demikian berharga. Kadang kita lupa, betapa kegagalan dapat menjadi sebuah pelajaran yang tak ternilai.

Kadang kita lupa, bahwa setiap keberhasilan memiliki jalannya sendiri-sendiri. Ada yang mulus, sekali dua kali percobaan langsung berhasil, oleh sebab memang dikaruniai bakat dan kemampuan yang baik dalam hal itu. Namun ada juga yang penuh liku, bahkan proses itu begitu panjang hingga harus melewati berkali-kali kegagalan. Kita mungkin lupa, bahwa setiap kegagalan memiliki hikmahnya sendiri-sendiri. Dan setiap kali dapat merenungi sebuah kegagalan, kita akan mendapatkan kesegaran dan semangat baru untuk memperbaikinya dan melakukan hal tersebut lebih baik lagi.

Setiap diri kita memang memiliki kesiapan yang berbeda dalam menghadapi sebuah keberhasilan dan sebuah kegagalan. Seorang yang sangat siap dan senang akan sebuah keberhasilan, belum tentu dapat tegar mengatasi dampak dari sebuah kegagalan. Tak banyak yang bisa menghadapi kegagalan dengan baik, apalagi mengambil pelajaran darinya. Kalau saja kegagalan tersebut tak menjatuhkan beban begitu berat pada diri kita, maka ia akan terlihat indah. Kekecewaan ketika menghadapi kegagalan memang hal yang sangat manusiawi. Tetapi seringkali kita lupa bahwa melakukan kesalahan dan mengalami kegagalan adalah juga tabiat manusia. Bukankah di balik setiap kepayahan itu adalah sebuah kemudahan? Dan hanya Allahlah yang berhak menentukan hasil akhir dari sebuah proses panjang perjuangan manusia...
Karena gagal diciptakan untuk mereka yang ingin berhasil …

Semoga bermanfaat … silahkan di SHARE jika ingin dibagikan