Pertanyaan retoris ini membuat
saya tertunduk malu tiap kali mendengarnya.
Betapa tidak! saya sering kali iri dengan nikmat yang ada pada
orang lain.
Saya memang tidak pernah sampai dalam tahap merasa dengki dan
menginginkan agar nikmat orang lain itu hilang.
Naudzubillah min Dzalik..
Tapi rasa iri saya membawa saya menjadi orang yang kufur nikmat.
Padahal Allah selalu baik kepada saya. Ketika saya berdoa agar mendapat pendamping hidup yang sholehah,
Allah dengan cepat mengabulkan permintaan saya walau sekarang telah Allah ambil. Ketika saya berdoa agar
dikarunai anak yang menyejukkan pandangan orang tuanya, Allah dengan berbaik
hati mengabulkan permohonan saya itu.. Namun.dari banyak nikmat yang ada,
sedikit sekali saya mampu menyentuhkan dahi bersujud pada Allah untuk
menyampaikan rasa terima kasih saya.
Nikmat.. begitu banyak yang saya
lewatkan tanpa mensyukurinya.
Ya Allah.. janganlah golongkan saya menjadi
orang-orang yang merugi karena kufur terhadap nikmatMu... (Tuhan) yang Maha
Pemurah, yang telah mengajarkan Al-Quran.
Dia menciptakan manusia, mengajarnya
pandai berbicara. Matahari dan bulan beredar menurut perhitungan.
Dan tumbuh-tumbuhan
dan pohon-pohonan keduanya tunduk kepadaNya. Dan Allah meninggikan langit dan
Dia melektakkan neraca keadilan. Supaya kamu jangan melampaui batas tentang
neraca itu.
Dan tegakkanlah timbangan itu dengan adil dan jangan kamu
mengurangi neraca itu.
Dan Allah telah meratakan bumi untuk makhluknya, di bumi
itu ada buah-buahan dan pohon kurma yang mempunyai kelopak mayang.
Dan
biji-bijian yang berkulit dan bunga-bungaan yang harum baunya.
Maka nikmat
Tuhan kamu manakah yang kamu dustakan?
(Surat Ar Rahman: 1-13)
semoga bermanfaat ,,,
silahkan dishare, jika baik untuk dibagikan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar