Senin, 15 Oktober 2012

Keajaiban Dalam Ikhtiar & Istiqomah


Hajar dan bayinya ditinggalkan Ibrahim di lembah sunyi. Di sana yang ada hanya gersang. Tak terlihat air untuk menyambung hidup. Isma’il kecil pun menangis karena lapar dan kehausan. Maka Hajar pun berlari, mengais jejak air untuk menjawab tangis putranya. Ada dua bukit di sana. Dan dari ujung ia coba menelisik. Berlari bolak balik tujuh kali. 

Mungkin dia tahu, tak pernah ada air di situ. 
Mungkin ia hanya ingin menunjukkan kesungguhannya pada Allah. 
Maka keajaiban itu memancar ... Air zam zam
Bukan dari jalan yang dia telusuri, atau jejak yang ia torehkan di antara Shafa dan Marwa. Air itu muncul dari kaki Isma’il si bayi mungil yang haus. Kakinya menjejak. Dan Hajar takjub. 

Begitulah keajaiban datang. Terkadang tak ada dalam ikhtiar kita. Inilah makna bekerja keras. Atau, bersungguh-sungguh memaksimalkan kemampuan. Karena kita yakin, Dia tak akan pernah menyia-nyiakan iman dan amal kita.
Barangkali ini makna dari kalimatullah “Laa Yukallifullahu Nafsan Illaa Wus’aha”. Kita harus yakin bahwa Allah tidak akan membebani kita diluar kemampuan kita (manusia)...

Artinya kita akan sanggup untuk menghadapi ujian apapun dalam bentuk ikhtiar dan doa yang istiqomah dan sungguh-sungguh, dan mengambil tanggung jawab atas apapun yang akan terjadi dengan optimis dan yakin, bahwa Rahmat Allah meliputi semesta alam dan isinya.. Maka, jangan pernah berputus asa dari Rahmat Allah.. “Wa Laa Tai’asu Mirrouhillah”..
Laa Hawla Wa Laa Quwwata Illa Billah” – Tiada daya upaya dan tiada kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah.. Rintangan dan halangan hanyalah kekuatan makhluk yang tidak akan mungkin lebih besar daripada Kekuatan Allah.. “Innallaha ‘Azizun Hakim..”. Jadi.. JANGAN MENYERAH..!

(tulisan ini terinspirasi dari kisah insan dengan do'a & keinginan yang sama, terima kasih umi ... )


semoga bermanfaat ....

Tidak ada komentar:

Posting Komentar