Menang Sebelum Bertanding

Sebelum berangkat perang dengan orang kafir sahabat Umar ra., selalu memeriksa pasukannya sedetil mungkin. Mereka yang malamnya tidak qiyamullail, sementara tidak diperbolehkan ikut ke medan jihad dulu. Kata Khalifah kedua itu:

"Saya tidak takut dengan musuh yang banyak, tapi saya lebih takut kepada banyaknya dosa yang kita bawa. Sehingga kita akan kesulitan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT."

Dan sejarah juga mencatat gemilangnya perang Badar bagi kaum muslimin. Padahal perbandingan jumlah pasukan antara kaum muslimin dan kafir sama sekali tidak seimbang. Tentu sudah bisa dipastikan bahwa salah satu faktor kemenangan kaum muslimin adalah karena kualitas iman orang muslim masa itu yang sangat prima. Dan tentunya sangat minim dengan dosa-dosa.

Saya jadi berpikir, seandainya saya, keluarga saya, lingkungan saya, atau skup yang lebih luas lagi negri saya, dalam mengatasi masalah berkiblat dengan cara mereka, mungkin Allah pun akan memberi kemudahan dalam mengatasi berbagai masalah.

Ya, tentunya harus dimulai dari pribadi masing-masing. Sebab tak mustahil, bahwa saya, kita-kita inipun ternyata ada dalam barisan orang-orang yang menghambat pertolongan Allah.

Coba kita renungkan dalam kita menghadapi masalah-masalah kita, seperti belum mendapat pekerjaan, belum mendapat jodoh, atau sulitnya mengatasi masalah pada diri kita. Atau bahkan dalam rangka menyelesaikan sesuatu pekerjaan yang harus berhubungan dengan orang banyak. Sudahkah kita berkaca pada kisah sahabat Umar ra, dan kemenangan kaum muslimin saat memenangkan perang badar tersebut.

Ayo sobat sebelum menyelesaikan ‘masalah-masalah‘ itu coba kita introspeksi diri, bagaimana dengan amal ibadah kita , sholat wajib kita, sholat sunah kita, puasa kita, sodaqoh kita. Meminjam istilah dari kang Yusuf (Ust. Yusuf Mansur) sudah pada titik nol kah posisi kita dengan dosa-dosa kita.

Pesan yang pendek, namun sangat berarti:

"Bacalah dirimu! Sebelum kau baca orang lain!" Atau dalam bahasa populer penyanyi ballada Ebiet G Ade: "Tengoklah ke 'dalam', sebelum bicara."

Akhirnya kita bisa merasa menang dan merasa berhasil sebelum kita melakukan ‘perang’. Karena kita sudah menang dalam menaklukan hawa nafsu kita.

Semoga bermanfaat ....