Namanya hidup tak pernah sepi dari ujian. Namun, semuanya akan menjadi
ringan, jika ada seseorang yang bersedia menjadi teman. Dalam hidup, kadang ujian atau bencana itu
tiba-tiba
terjadi dan mengoyak-ngoyak kebahagiaan yang sedang dijalani. Namun pada kenyataannya, banyak diantara kita yang tidak siap
menghadapi perubahan mendadak yang sangat mengganggu kenyamanan ini. Banyak
pula yang terhempas dalam rasa sakit hati, marah, atau terjebak dalam kebingungan.
Di sinilah diperlukannya kemampuan untuk saling menguatkan pada diri
masing-masing pasangan. Jangan biarkan salah satu pihak tenggelam dalam
kesedihan atau bahkan menyalahkan dirinya atas musibah yang terjadi. Namun,
yang dibutuhkan, justru adalah sikap untuk saling menguatkan hati, menumbuhkan
kembali semangat, kemudian bersama-sama mengantisipasi kondisi yang terjadi.
Karena, tawakal dan keimanan atas segala hal yang terjadi, bukan bangkit
dengan sendirinya. Namun, juga atas dorongan dan dukungan dari sesama orang
beriman yang ada di sekitar kita. Hingga segala sesuatunya akan terasa masuk
akal dan lebih ringan untuk dihadapi, manakala ada orang yang menemani dan
membantu kita keluar dari emosi, menuju logika yang lebih mudah dipahami.
Allah berfirman: “Dan sungguh, akan Kami berikan cobaan kepadamu dengan
sedikit ketakutan, kelaparan, kekurangan harta, jiwa, dan buah-buahan. Dan
berikanlah berita gembira kepada orang-orang yang sabar, yaitu orang-orang yang
apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan, ‘Innaalillaahi wa innaa ilahi
rooji’uun.” (Al-Baqarah [2]: 155-156).
Bila ujian atau bahkan bencana itu kemudian datang menimpa, maka inilah
saatnya untuk menata kehidupan kembali dari awal. Menyempurnakan segala sesuatu
yang mungkin pernah terlewat dan membuat pasangan kita merasa tak dijadikan
bagian dari yang kita putuskan. Juga saat yang tepat untuk menguatkan ikatan
kebersamaan dan pengertian antara kita dan pasangan, juga dengan anggota
keluarga lainnya.
Awal untuk Berubah
Tragedi bukan berarti kehidupan atau harapan berakhir begitu cepat, tetapi
garis awal untuk segera memulai sesuatu yang begitu lama kita tunda untuk
memulainya. Pemikiran-pemikiran baru serta langkah-langkah berani memang harus diambil.
Namun, ini semua tak akan menjadi kenyataan manakala ada salah satu dari
pasangan yang masih setia diam di tempat. Apalagi memaksakan diri berdamai
dengan kenyataan yang sejatinya masih dapat diubah. Setiap pasangan harus
benar-benar menyadari bahwa hidup bukanlah sekadar harus dijalani. Namun,
perjuangan membuat arti dan keberanian mengubah keadaaan, itulah yang membuat
Allah mempercayakan kita menjadi khalifah.
Apa yang kita miliki saat ini hanyalah sementara. Allah dengan mudah
mengambil apa saja yang menjadi milik-Nya, kapan saja. Karena itu, sebagai
orang yang beriman, dalam kehidupan sehari-hari, dalam berumah tangga, kita pun
harus siap untuk menghadapi kemungkinan terburuk yang akan terjadi.
Hidup memang bukan menjadi berarti ketika kita memiliki kartu terbaik dalam
hidup. Namun, ia akan menjadi yang terbaik manakala kita dapat menggunakan
kartu apapun dengan cara yang terbaik. Karena itu, tetaplah bergandengan
tangan, berprasangka baik kepada Allah, dan semakin mengokohkan langkah untuk
semakin mengerti, bahwa inilah jalan perjuangan yang tak pernah sepi dari
ujian. Namun, semuanya akan menjadi ringan, jika ada seseorang yang bersedia
menjadi teman.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar