Senin, 19 Desember 2011

Tauladan Seorang Pemimpin


Ada kisah menarik sewaktu Rasulullah hijrah dari Mekah menuju kota Yatsrib, yang kemudian bernama Madinah. Beliau bersama Abu Bakar al-Shidd dikawal seorang hamba sahaya Abu Bakar yang bernama Amir bin Fuhairah dan seorang penunjuk jalan seorang muslim, bernama Abdullah bin Uraiqit al-Laitsi.
Rasulullah bersama tiga orang ini meninggalkan Mekah menuju Yatsrib. Ditengah perjalanan Rasulullah bermaksud membeli makanan dan minuman maka beliau beristirahat disebuah kemah milik seorang wanita yang bernama Ummu Ma’bad. Tapi saat itu sudah tidak ada makanan dan minuman dikemah tersebut. “ Seandainya masih ada makanan dan minuman tentulah kalian saya jamu dan menjadi tamuku”, begitu kata wanita padang pasir itu polos.
Saat itu Rasulullah melihat ada seekor kambing disebelah kemah. “ Itu ada kambing wahai Ummu Ma’bad”. Kata Rasulullah. “ Ya itu kambing tidak dapat pergi bersama teman-temannya, karena ia kecapean”, kata Ummu Ma’bad.
“Apakah ada air susunya”, tanya Rasulullah mengejar. “Mana mungkin ada air susunya, sedang ia sendiri kelaparan”, jawab Ummu Ma’bad. “Tetapi bolehkah saya memerah susunya”, pinta Rasulullah. “Silahkan kalau memang ada air susunya”, jawab Ummu Ma’bad mempersilahkan.
Setelah mendapat ijin dari Ummu Ma’bad pemilik kambing itu, lalu Rasulullah memegang susu kambing itu seraya berdoa, “ Ya Allah berkahilah wanita itu melalui kambingnya”.
Maka keluarlah air susu dari kambing itu dengan deras. Lalu Rasulullah meminta wadah untuk menampung air susu itu. Beliau kemudian menyerahkannya kepada tiga orang yang turut serta dalam perjalanan bersama Rasulullah untuk meminum susu terlebih dahulu. Setelah semuanya merasa segar dan sudah tidak merasa haus lagi, barulah Rasulullah meminum air susu terakhir kalinya.
Tauladan yang diajarkan Rasulullah adalah :
Bahwa seorang pemimpin haruslah berorientasi kepada rakyatnya. Disini Rasulullah memberi contoh, beliau lebih mendahulukan sahabatnya untuk minum susu yang saat itu kehausan setelah melakukan perjalanan bersama Rasulullah. Beliau tidak mementingkan dirinya sendiri walaupun saat itu beliau sendiri yang memeras air susunya.


Semoga bermanfaat ...
Silahkan diSHARE, jika baik untuk dibagikan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar