Senin, 09 Januari 2012

Kesombongan


Sombong adalah penyakit hati yang sering menghinggapi kita semua. Benih
kesombongan terlalu kerap muncul tanpa kita sadari. 

Di tingkat pertama,
sombong disebabkan oleh faktor materi. Kita merasa lebih kaya, lebih
rupawan, dan lebih terhormat daripada orang lain. 

Di tingkat kedua,
sombong disebabkan oleh faktor kecerdasan. Kita merasa lebih pintar, lebih
kompeten, dan lebih berwawasan dibanding orang lain. 

Dan di tingkat ketiga,
sombong disebabkan faktor kebaikan. Kita sering menganggap diri kita lebih
bermoral, lebih pemurah, dan lebih tulus dibandingkan dengan orang lain.

Yang menarik, semakin tinggi tingkat kesombongan, semakin sulit pula kita
mendeteksinya. Sombong karena materi sangat mudah terlihat, namun
sombong karena pengetahuan, apalagi sombong karena kebaikan, sulit
terdeteksi karena seringkali hanya berbentuk benih-benih halus di dalam
batin kita.

Kita sebenarnya terdiri atas dua kutub, yaitu ego di satu kutub dan kesadaran
sejati di lain kutub. Pada saat terlahir ke dunia, kita dalam keadaan telanjang
dan tak punya apa-apa. Akan tetapi, seiring dengan waktu, kita mulai
memupuk berbagai keinginan, nafsu lebih dari sekadar yang kita butuhkan
dalam hidup. Keenam indra kita selalu mengatakan bahwa kita memerlukan
lebih banyak lagi.

Untuk bisa melawan kesombongan dengan segala bentuknya, ada dua
perubahan paradigma yang perlu kita lakukan. Pertama, kita perlu menyadari
bahwa pada hakikatnya kita bukanlah makhluk fisik semata, tetapi makhluk
spiritual. Kita lahir dengan tangan kosong, dan kita pun akan meninggal
dengan tangan kosong. ''Sesungguhnya kami adalah milik Tuhan dan
kepada-Nyalah kami kembali.'' (QS Al-Baqarah [2]: 156)

semoga bermanfaat ...
silahkan diSHARE, jika baik untuk dibagikan ...

Tidak ada komentar:

Posting Komentar