Begitu berartinya sebuah senyuman dalam kehidupan hingga Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan At-Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Al-Baihaqi.
”Tabassumuka Fii Wajhi Akhiika
Shodaqoh.”
Artinya, “Tersenyum ketika
bertemu dengan saudara kalian adalah termasuk ibadah.”
Senyum memiliki fungsi yang
luar biasa dalam mengubah dunia. Mengapa demikian? Karena senyum merupakan
salah satu instrumen dakwah dan syiar Rasulullah SAW yang turut melengkapi
kemuliaan budi pekertinya dalam etika pergaulannya dan dalam membina
keharmonisan rumah tangganya.
Suatu hari, seorang Badui Arab
meminta sesuatu kepada Rasulullah SAW dengan menarik sorban beliau hingga
tercekik, dan tarikan sorban itu meninggalkan bekas pada leher Rasulullah SAW.
Orang ini berpikir, bahwa Rasulullah pasti marah setelah ia melakukan hal
tersebut. Namun, yang terjadi adalah sebaliknya. Ia terkesima menatap
Rasulullah SAW yang tidak marah atas perlakuannya yang sangat kasar, tetapi justru
Rasulullah SAW tersenyum dengan ikhlas kepadanya.
Akhirnya, senyum tulus
Rasulullah SAW, membawa orang Badui ini menikmati indahnya Islam. Sebuah senyum
yang didasari ketulusan dan keimanan mampu mengubah keyakinan seseorang.
Ketulusan senyum dan kemuliaan budi pekertinya dalam berdagang bahkan berperang
membuatnya mampu menyebarkan Islam hingga Kisra dan Persia.
Semoga bermanfaat ..
Silahkan diSHARE, jika bagus untuk dibagikan ...
Tidak ada komentar:
Posting Komentar